selamat datang di blog saya www.hendrypai.blogspot.com

Jumat, 01 April 2016

MINAT baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia.

Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi di Jepang.

Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.

Berbeda dari kondisi perpustakaan kampus di Indonesia, perpustakaan kampus tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan kampus sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.

Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Menumbuhkan Minat Baca

Faktor yang menjadi peyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca mahasiswa yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet.

Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) ada enam faktor penyebab: (1) Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat mahasiswa harus membaca buku, (2) banyaknya tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari menbaca buku, (3) budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca, (4) sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, (5) tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat (6) serta dorongan membaca tidak ditumbuhkan sejak jenjang pendidikan praperguruan tinggi.

Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.

Oleh sebab itulah, perpustakaan kampus hendaknya didesain sedemikian rupa supaya mahasiswa dan civitas academica lebih betah berada di sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi dahaga para mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara.

Pertama, menambah sarana dan prasarana perpustakaan, seperti adanya fasilitas dan jaringan internet atau wi-fi, memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan. Jika hal ini dapat diwujudkan, tentu akan menarik perhatian mahasiswa berkunjung ke perpustakaan.

Kedua, memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa yang berpendidikan. Jadi jika ada pelayanan dari petugas yang kurang baik dan kurang memuaskan tentu mereka akan protes dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

Ketiga, tersedianya koleksi buku yang memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau literarur) merupakan komponen yang paling penting bagi perpustakaan. Koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan minimal adalah buku wajib bagi setiap mata kuliah yang diajarkan dan jumlahnya harus memadai. Menurut SK Mendikbud 0686/U/1991, setiap mata kuliah dasar dan mata kuliah keahlian harus disediakan dua judul buku wajib dengan jumlah eksemplar sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.

Keempat, menciptakan iklim membaca di kampus. Lingkungan akademik yang kondusif akan mendorong mahasiswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara dosen memberikan tugas membaca bagi mahasiswanya.

Rabu, 16 Maret 2016



Sahih Muslim [[ Biografi ]] HALAMAN [ 1 ] - [ 2 ] Muslim yang Baik 1. Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a : Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, “Orang Islam yang bagaimanakah yang paling baik?” Jawab Rasulullah saw, “Ialah orang-orang yang menjaga orang-orang Islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya”. (0033) 2. Dari Anas bin Malik r.a : Rasulullah saw bersabda, "Belum sempurna iman seseorang kamu sebelum ia mencintaiku melebihi daripada cintanya kepada anaknya, kepada bapanya dan kepada manusia semuanya. (0035) 3. Dari Abu Hurairah r.a dan dari Abu Syuraikh Al-Khuza’iy r.a : Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tetamunya, dan siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (0038 & 0039) 4. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Kamu tidak dapt masuk syurga, sebelum kamu beriman, dan kamu belum dapat dikatakan mukmin sebelum kamu kasih mengasihi satu sama lain. Sukakah kamu aku tunjukkan jalan untuk berkasih-kasihan? Galakkanlah salam antara sesamamu.” (0042) Tanda-Tanda Munafik 5. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Tanda-tanda munafik itu ada tiga, (1) Apabila berbicara, dia dusta (2) Apabila berjanji dia mungkir (3) Apabila dipercayai, dia khianat.” (0049) Mengatakan Orang Muslim Kafir 6. Dari Ibnu Umar r.a : Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang berkata kepada saudaranya, ‘Hai Kafir!’ maka ucapan itu kembali kepada salah seorang antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan.” (0049) Membenci Bapa 7. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu membenci bapa kamu. Sesiapa yang benci pada kepada bapanya, maka dia kafir.” (0051) 8. Dari Saad bin Abu Waqqash r.a : Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang mengaku ‘Bapa’ pada orang lain, padahal dia sedar bahawa orang itu bukan bapanya, maka haram syurga baginya.” (0052)

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

islam itu dalah panduan dalam kehidupan dan kitap Al-Qur'an dalah pedoman bagi orang muslim